Gambar diambil dari Naver TV Cast

Di Markas atau bisa dibilang rumah Detektif. Haenim menjelaskan kode pada etalase segel itu merupakan lokasi pertemuan. "Segel itu adalah harta berharga no 1618-2. Ini nomornya. Itu kode pencarian, biasanya digunakan untuk penyeludupan aset kebudayaan. Pembeli dan penjualnya tidak saling mengenal. Jadi mereka menggunakan pesan rahasia untuk lokasi pertemuan dan identitas mereka. Disini 1618-2F adalah kode lokasi pertemuannya. "Organik" pasti kode untuk saling mengenal satu sama lain. Segel negara bagian Hwangjejibo. Jalan Sejongno di Jongno- gu, Seoul merupakan Toko Buku Future 29, Naruteo-ro 10, Seocho-gu, Seoul" kata Haenim panjang lebar.
Jinkyung pun mengepal tangan untuk segera bertemu pencurinya. Ohsung ada yang perlu dipertanyakan " Siapa dan kenapa dia meninggalkan pesan di museum? Apalagi itu pesan rahasia. Segel Hwangjejibo milik Kaisar Gojong hilang saat perang korea dan presiden Amerika Barrack Obama yang mengembalikannya. Tapi segel ini ditetapkan hadiah berharga." tanya Ohsung heran.
Jinkyung yang mendengarnya juga aneh dengan hal tsb sambil frustasi.



Haenim menemukan pelaku pencuri dengan julukan Henry si pemburu harta berharga  berdasarkan serabut benang sarung tangan hitam kupu-kupu.

Di lokasi pertemuan toko buku, tim detektif tidak menemukan hal yang mencurigakan. Ohsung melihat seorang wanita memakai tas berbandul boneka Franky memasuki sebuah kafe seberang toko buku. Wanita tsb menerima memo yang diterima dari pramusaji. Ternyata siswi yang merusak smartphone Eun berkerja pramusaji di kafe tsb. Dia kaget dengan kedatangan tim detektif sambil teriak tentu saja segera dihentikan oleh mereka sebelum ketahuan wanita tas bandul Franky.
Jinkyung segera ke belakang posisi wanita berbandul boneka Franky. Siswi pramusaji menceritakan ada seorang pria yang meminta memberikan memo ke wanita dengan boneka Franky.  Haenim menanyakan apa isi memo tsb. Siswi pramusaji tidak membacanya karena kertasnya dilipat namun si pria yang memberi memo memakai sarung tangan hitam kupu- kupu.



Wanita dengan Franky meninggalkan kafe diikuti Jinkyung yang meminta Ohsung Haenim segera mengikutinya namun ditahan siswi pramusaji ingin ajak bergabung. Tentu saja ditolaknya oleh mereka berdua akbatnya mereka kehilangan jejak eonni Jinkyung dan wanita Franky.


Wanita dengan Franky berhenti jalan dan menoleh belakang menanyakan ke Jinkyung " Apa aku mengenalmu? kenapa kau mengikutiku?" Jinkyung bersender ke jendela " entahlah, urus rusanmu sendiri. Kamu punya segelnya kan? Aku tahu pelakunya,". Wanita dengan Franky jika tahu segalanya coba pecahkan isi dari memo tsb sambil menyerahkan ke Jinkyung. Jinkyung menanyakan siapa dia, diapun menjawan Jang Yoonji karyawan perusahaan pelelangan Christie Jepang. Alasan datang karena Henry akan memberikan segel tapi malah tak datang. Malah polisi yang datang sambil memeprlihatkan foto tim detektif. Yoonji pun sudah lama tak bertemu sejak Jinkyung saat itu masih SMA. Jinkyung dibawa pergi paksa oleh suruhan Yoonji.




Jinkyung saat sadar ternyata berada di ruangan penyekapan dengan di atasnya ada alat jeruji. Haenim Ohsung segera datang menolong. Jinkyung berteriak bagaimana bisa tahu keberadaanya. Mereka tahu dari alat pelacak pada jam tangan Jinkyung. Jinkyung meminta segera menghentikan alat jerujinya. Haenim pun mencobanya. Ohsung bertanya adakah kata- kata terakhir yang diucapkan. " Di kotak rias, aku menyembunyikan uang. ambillah 100,000 won." Haenim frutasi ternyata buka yang ini untuk menghentikannya. Ohsung segera memencet tombol remote dan alatnya pun berhenti tepat diatas Jinkyung.




Jinkyung nangis sesegukan selamat dari maut dan Ohsung Haenim membuka ikatannya. Adiknya pun juga mengkuatirkannya. Jinkyung tersadar bahwa Ohsung mengambil kesempatan denagn kata terakhirnya yang berniat mengambil uangnya diikuti gerakan adiknya Haenim. Ohsung pun berkelit membantahnya dengan alasan dialah yang membantunya.

Di ruangan mereka, Jinkyung menjelaskan bahwa Jang Yoonji mengenal mereka bertiga saat Jinkyung masih SMA dan Ohsung Haenim 10 tahun.